Saat bersedih, Menangislah!!


Tidak seorang pun bisa mendapat hidup yang penuh kebahagiaan sepanjang waktu. Tidak seorangpun mendapatkan semua yang diinginkannya persis seperti apa yang ia inginkan. Harapan, keinginan, impian dan cita-cita, semua adalah rencana teramat baik yang kita simpan rapat-rapat dalam harian di hati dan fikiran kita. Tapi sebuah rencana yang lebih besar telah dirancang jauh sebelum kita merencanakan kebahagiaan itu sendiri. Rencana berliku yang penuh pelajaran agar kita mampu meresapi kebahagiaan dengan selayaknya, maka dari itu sebuah pelajaran tentang kesedihan dan pahitnya terluka harus dipetik. Agar kita menghargai kebahagiaan.

Ada yang datang, ada yang pergi. Ada keramaian ada kesepian. Ada saat dimana kita dikelilingi begitu banyak sahabat baik yang menyenangkan, ada saatnya pula kita dikelilingi orang-orang yang berpacu untuk saling mendahului, menyikut dan menjatuhkan. Ada saatnya kita merasa dianugerahi banyak hadiah dan kejutan menyenangkan dan ada saatnya dirunuti persoalan yang rumit. Hidup adalah pelajaran, dan bukankah sebagian diantara kita adalah juga pelajaran untuk sebahagian lainnya. Dan sebahagaian diantara kita adalah ujian pula bagi sebahagiaan lainnya. Maka ujian itu bisa saja dalam bentuk kesedihan, rasa sakit hati, kekecewaan, rasa dikhianati dan rasa sedih ditinggalkan. Apa saja yang membuat hati kita lebih halus dari sebelumnya. Yang membuat kita merasa hidup dan menjadi manusia seutuhnya. Dan membuat kita tercenung, duduk, menatap dan berfikir matang tentang apa yang telah kita perbuat. Sebuah Introspeksi. Kesedihan seringkali membawa sebuah pelajaran tentang perbaikan.

Beberapa orang menganggap air mata adalah pertanda kelemahan. Apalagi jika anak laki-laki mereka menangis, maka mereka akan menganggap itu sebuah hal yang tabu. Tapi bukankah air mata tidak hanya diberikan untuk wanita. Air mata diberikan pada banyak makhluk hidup, bahkan tidak hanya pada manusia. Itu artinya siapa saja bisa menangis dan siapa saja boleh menangis, karena kesedihan tidak hanya milik sekelompok orang saja, kesedihan bisa menjadi milik siapa saja. Ketika rasa sakit hati dan kesedihan menghampiri, tidak perlu merasa malu dan lemah. Kekecewaan bukanlah pertanda kelemahan, ia adalah pelajaran untuk menjadi lebih kuat. Karena itu menangislah. Teteskan air matamu. Jatuhkan dengan penuh kesungguhan. Hilangkan semua beratnya beban itu. Serahkan seutuhnya pada rencana yang lebih besar, pada kekuasaan yang tak terhingga. Dan menangislah untuk kelegaan hatimu. Untuk mendapatkan perasaan yang lebih baik. Untuk menangisi rasa sakit dan kelemahan diri sendiri. Untuk menangisi penderitaan yang terasa perih. Tapi berhentilah untuk menjadi kuat. Menangislah untuk sesaat dan lantas terjagalah. Bergeraklah. Mulailah sesuatu untuk membuat akhir yang berbeda. Berjalanlah lebih tegap. Tegakkan bahu dan lihatlah ke sekeliling. Ada kehidupan lain yang berdenyut. Ada harapan dan cita-cita lain yang sedang mereka kejar. Pun ada kekecewaan dan kesedihan lain yang mereka miliki. Dan berbahagialah, karena semua orang memiliki kesedihan. Mereka pun menangis dan lantas terjaga untuk bangkit!


Jambi-MyRoOm -_-

Posted in Label: , | 0 komentar

Bersyukurlah hari ini


Ketika matahari menyelinap diam-diam di balik kaki langit yang kemerahan, tetes-tetes embun berlomba-lomba menjatuhkan diri. Akar-akar tanaman menggeliut di dalam perut bumi, mencari sumber makanan dan air. Makhluk-makhluk malam berebutan kembali ke sarangnya berganti dengan makhluk penghuni siang yang memulai perburuan. Bumi telah terjaga. Menggeliat perlahan memperlihatkan keanggunannya. Membiarkan sinar matahari pelan-pelan menerobos hamparan hutan dan sawah, memandikan lautan dengan kemilau pantulan cahayanya, seperti barisan permata dari kejauhan. Adakah engkau terjaga?

Terlalu sibuk memang, setiap rutinitas yang kita lewati. Bangun pagi-pagi, mandi, mematut diri di cermin, memburu sarapan dan memastikan segala hal telah sempurna. Nah! Saatnya untuk berangkat. Ada pertemuan penting hari ini. Ada kelas yang harus dipenuhi. Ada janji yang harus ditepati. Menunggu bis. Antrian panjang. Berbincang-bincang. Mengerjakan pekerjaan rumah.. Astaga! Hidup ini repot sekali. Setiap kesibukan itu seperti membuat kita menuntut terlalu banyak terhadap waktu. 24 jam rasanya kurang. Kehidupan seperti perburuan liar. Siapa cepat ia dapat, tidak peduli bagaimanapun caranya, setiap keinginan harus tercapai. Target demi target ditetapkan.  Pandangan kesuksesan orang lain dan prestise adalah sebuah impian. Materi dan kebahagiaan nyaris mencapai titik kesetaraan. Tapi setelah begitu jauh, adakah kita merasa puas? Adakah kita merasa bahagia?
                
 Terkadang kegembiraan tidak bersyarat. Tidak memilih tempat terbaik dan makanan terbaik. Hati yang tenang tidak memilih tempat. Karena ketenangan tidak berada di restoran terbaik, dengan makanan terenak, atau di rumah terbesar dengan perabotan yang lengkap, atau kehormatan yang tinggi dengan standar kesuksesan orang kebanyakan. Ia datang seperti keajaiban. Perwujudan nyata titik tertinggi rasa syukur, tanpa syarat. Adakah kita menemukan keajaiban itu? Di setiap pagi ketika matahari dan suara-suara alam membangunkan seisi bumi. Atau di setiap malam sebelum menutup kedua mata dan mengingat kilasan hari ini yang telah berlalu. Ketika matahari berganti bulan yang tersenyum redup bersama sayup senyap penghuni malam yang baru terjaga.
                 
Terjagalah hari ini dengan cara yang berbeda. Bukan lagi tentang jam weker dan pekerjaan rumah, tentang kerepotan mengurus anak-anak dan menyusun jadwal, atau tentang perbedaan pendapat yang menegangkan urat saraf, kemacetan, target harian, tagihan listrik, televisi baru dan rekening bank. Hari ini terjagalah dengan sebuah senyuman. Hari ini melongoklah ke luar jendela. Hiruplah udara pagi yang menyejukkan paru-paru. Pandangi sebentar keanggunan kemilau fajar yang merayap pelan, ada cahaya keemasan dan kepakan keperakan pada bias-bias sinarnya. Ada pucuk pepohonan yang bergelayut pada cahayanya, mencoba mencari sumber fotosintesis dan bernafas hari ini. Ada kehidupan lain yang di sudut-sudut batang coklatnya yang bercabang. Awan gemuk dan tipis berlomba-lomba melukis langit hari ini. Mereka membuat cerita sendiri tentang angin, cuaca, dan hujan. Dengarlah sapaan selamat pagi yang menggairahkan. Ketika bumi mekar bersenandung tasbih. Puja-puji seluruh alam atas keagungan tak terhingga. Lantas, Sudahkah kita bersyukur hari ini?

my-room

Posted in Label: , | 0 komentar

Oleh2 Khas Minang

Oleh2 Khas Minang
Rendang Telur, Rp.45.000/kemasan isi 0,5 kg. CP:Widia (08982605727/08126795642)